Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua kawasan khas, yaitu wilayah di sebelah utara Sungai Musi disebut Seberang Ilir dan wilayah di sebelah selatan disebut Seberang Ulu.
Foto : kota.palembang.go.id |
Secara topografis kawasan ilir memang lebih menguntungkan dikarenakan wilayah ilir relatip merupakan daratan yang berbeda dibanding daerah ulu yang sebagian besar merupakan daerah rawa.
Nadi utama Kota Palembang jalan utama yang membentang dari utara ke selatan, dimulai dari jalan Kol Burlian, Jenderal Sudirman, Mayjen HM. Rayacudu hingga jalan Gubernur Hasan Basri melewati jembatan Ampera. ada pula jalan lingkar luar yaitu jalan Sukarno-Hatta, jalan Ratu Alamsyah Prawiranegara hingga ke jalan Mayjen Yusuf Singadikane melalui sisi barat kota dan melintasi Jembatan Musi II, jalan lingkar luar itu menghubungkan ujung utara seberang ilir ke ujung selatan sebrang ulu.
Secara umum seberang ilir dikarenakan pertumbuhan ekonomi maupun penduduknya yang lebih maju dari sebrang ulu, maka sarana dan prasaran di wilayah seberang ilir lebih baik.
Selain sungai Musi, Palembang juga memiliki dua sungai besar lain yaitu yang berada di kawasan Kertapati-Seberang Ulu terdapat sungai Ogan dan sekitar 12 Km ke arah hilir ada sungai Komering yang semuanya bermuara ke sungai Musi. selain ketiga sungai besar itu palembang juga memiliki sekitar 60 sungai kecil yang kini berfungsi sebagai saluran drainase dalam kota yang semuanya bermuara ke sungai Musi.
Diantara sungai-sungai, tanah rawa dan lahan kering itulah kehidupan kota Palembang terhampar sejak era Sriwijaya hampir 14 abad lalu. Kini wajah metropolis Palembang memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh para tamunya. Tempat-tempat tersebut terdiri dari kombinasi dari situssejarah dan area publik moderen.
(nukurinx.com-Pesona Bumi Seriwijaya)