Berbagi Berita Dan Informasi

10 August 2013

Taman Nasional Bukit Dua Belas

Taman Nasional Bukit Duabelas semula merupakan Cagar Biosfer Bukit Dua Belas yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri KehutananNo. 46/Kpts-II/1987 tanggal 12 Pebruari 1987.


Pada tahun 2000 melalui SK Menhutbun No. 258/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000 Cagar Biosfer Bukit Dua Belas berubah fungsinya menjadi Taman Nasional (TN) seluas ± 60.500 ha dengan menggabungkan kawasan Cagar Biosfir Bukit Dua Belas seluas ± 27.300 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) Serengam Hulu seluas ± 20.700 ha, sebagian Hutan Produksi Tetap (HPT) Serengam Hilir seluas ± 11,400 ha dan penunjukan sebagian Areal Penggunaan lainn (APL) seluas ± 1.200 ha yang terletak di Kab. Sarolangon Bangko, Batanghari dan Bungo Tebo, Prop. Jambi.
Taman-Nasional-Bukit-Dua-Belas
POTENSI KAWASAN
Taman Nasional Bukit Dua Belas berupa perbukitan dataran rendah berada pada ketinggian ± 30 - 430 m dpl. Secara geografis terletak di antara 102°31'37" - 102° 48'27" BT dan antara 1°44'35" - 2°03'15"LS. Secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Soralangun, Muaratebo dan Batanghari Prop. Jambi.

Taman Nasional Bukit Duabelas merupakan perwakilan bagi hutan hujan tropis di provinsi Jambi. Bagian utara taman nasional ini terdiri dari hutan hujan primer, sementara sisanya merupakan hutan sekunder, sebagai akibat dari penebangan hutan. Taman Nasional Bukit Duabelas dikembangkan dalam 6 sistem zonasi, yaitu Zona Inti, Zona Rimba, Zona Pemanfaatan Tradisional, Zona Pemanfaatan Terbatas, Zona Pemanfaatan Pariwisata Alam, dan Zona Rehabilitasi
Taman-Nasional-Bukit-Dua-Belas
Taman-Nasional-Bukit-Dua-BelasTaman Nasional Bukit Dua Belas merupakan kawasan lindung yang mempunyai keunikan tersendiri, karena keberadaannya tidak terlepas dengan kehidupan masyarakat tradisional Suku Kubu/Orang Rimba yang terdapat didalam dan sekitar kawasan taman nasional untuk mencari kehidupan sehari-hari seperti rotan, damar, kayu gaharu, dll

Suku Kubu/ Suku Anak Dalam (SAD)
Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan. Mereka mayoritas hidup di propinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat yang melari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas
Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal

Mayoritas suku kubu menganut kepercayaan animisme, tetapi ada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah ke agama Islam

Butet manurung tergerak untuk membuka cakrawala anak-anak Suku Anak Dalam ini dengan cara memberikan mereka pendidikan, Sejak tahun 1999 ia mendirikan Sokola Rimba dan mengajarkan anak-anak ini membaca, menulis dan juga berhitung. Ia menginginkan agar Suku Kubu tidak lagi mudah dibodohi dan tertipu oleh orang-orang asing yang berusaha mengambil sumber daya alamnya

Flora

Jenis tumbuhan yang ada di Taman Nasional Bukit Dua Belas antara lain bulian/ ulin (Eusideroxylon zwageri), meranti (Shorea sp.), menggeris/kempas (Koompassia excelsa), jelutung (Dyera costulata), damar / pohon kemenyan(Agathis sp.), jernang (Daemonorops draco)dan rotan (Calamus sp.) dan ber bagai jenis anggrek.
Terdapat kurang lebih 120 jenis tumbuhan termasuk cendawan yang dapat dikembangkan sebagai tumbuhan obat diantaranya Cendawan Balus (Pycnoporus sp), Tubo kayu, Tuno Akar, Tembalau, Paku Balus, Selusuh Kayu, Selusuh Akar, Akar Penyegar (Smilax zeylanica), Terap, Rotan Sio, Tunam dan Sentubung

Fauna
aman nasional ini merupakan habitat dari satwa langka dan dilindungi seperti Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Kancil (Tragulus napu), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), macan dahan (Neofelis nebulosa diardi), kijang (Muntiacus muntjak montanus), meong congkok (Prionailurus bengalensis sumatrana), lutra Sumatera (Lutra sumatrana), ajag (Cuon alpinus sumatrensis), kelinci Sumatera (Nesolagus netscheri) dan lain - lain
Di TNBD ini juga terdapat jenis burung langka diantaranya Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Enggang Klihingan (Anorrhinus amictus), Seluloyok (nthracoceros malayanus), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Buhung Gading (Buceros vigil), Paok Delima (Pitta granatina), Tiung (Gracula religiosa), Ayam Hutan (Galus galus) dan lain lain

Popular Posts

Recent Posts

Blog Archive

Powered by Blogger.

Ikuti Kita

Recent Post

Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks