Taman Nasional Bukit Duabelas dapat ditempuh dari Jambi ke Pauh (menggunakan bis/ travel) melewati Muara Bulian sekitar 3 jam dari Pauh dilanjutkan charter kendaraan ke Lubuk Jering dan Pematang Kabau sekitar 2 jam.
Secara garis besar, potensi pariwisata kawasan TNBD terletak pada spektrum ekosistem kawasan yang terbentuk dari perpaduan antara alam hutan perbukitan dan sungai. Kombinasi ini memberikan nuansa lansekap alamiah yang menarik untuk dinikmati, adat istiadat, tradisi dan kearifan tradisonal komunitas Orang Rimba, Flora yang bernilai tinggi sebagai plasma nutfah, jenis-jenis yang tergolong langka dan dilindungi serta jenis-jenis yang memiliki daya tarik visual serta biota obat hutan tropis dan pengetahuan tradisonal pengobatan mandiri komunitas Orang Rimba akan tetapi untuk saat sekarang fasilitas - fasilitas wisata di TN Bukit Duabelas belum begitu memadai dikarenakan pengelolaan TN ini baru.
potensi-potensi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi wisata alam tersebut antara lain seperti :
Plot Tanaman Anggrek
Tidak kurang dari 41 jenis Anggrek dari 18 marga yang hidup di Taman Nasional Bukit Duabelas. Plot tersebut sebagai tempat pengembangbiakan dan melestarikan jenis-jenis anggrek alam untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pemanfaatan jasa wisata alam
Lokasi plot tanaman Anggrek tersebut dapat ditempuh dari Jambi dengan kendaraan roda empat selama 4,5 jam, berada di lingkungan kantor Resort Pematang Kabau, Kabupaten Tebo
Demplot Tanaman Obat
Hasil penelitian pada tahun 1998 menemukan sekitar 137 jenis biota medika yang terdiri dari 101 jenis tumbuhan obat, 27 jenis cendawan obat dan 9 jenis hewan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Anak Dalam
Demplot tanaman obat merupakan unit pengembangan tanaman obat dimana beberapa jenis tanaman yang dapat dijadikan obat herbal dengan pengelolaan secara tradisional oleh SAD. Saat ini dikelola oleh Balai TNBD guna memberikan informasi kepada wisatawan yang datang tentang jenis-jenis tanaman obat yang terdapat di kawasan tersebut. Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai lokasi budidaya, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan serta pendidikan tentang tanaman obat-obatan yang merupakan salah satu potensi kawasan TNBD
Suku Anak Dalam (SAD)
Kehidupan SAD terletak di sekitar Center Information Resort Pematang Kabau, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua selama 10 menit atau berjalan kaki selama 45 menit. Di sana dapat kita jumpai hunian SAD serta melihat aktifitas kehidupan sehari-hari suku tersebut dengan segala kesederhanaan secara tradisional, Sementara di sekitarnya terdapat pohon durian hutan yang dapat dinikmati oleh wisatawan saat musim durian tiba
Suku Anak Dalam memiliki keahlian dalam pembuatan kerajinan Ambung yang dipergunakan untuk mengangkat bawaan dari hutan, dan Tikar yang dipergunakan sebagai alas istirahat di dalam pondok
Mereka memiliki kehidupan yang unik untuk diketahui sebagai salah satu budaya yang masih ada dan hidup dalam lingkungan masyarakat di TNBD, Jambi
Sayangnya bbrp diantara masyarakat SAD saat ini sudah money oriented walau masih banyak yg masih ingin hidup sprti leluhur mereka, kebutuhan mrk akan konsumsi daging menjadikan mrk hidup nomad dan berburu
apa saja dimakan, celeng, kancil, rusa bahkan ular sekalipun. masyarakat SAD sering keluar hutan apabila musim kemarau dan mereka berani/nekat mencegat kendaraan yg lewat sambil teriak
"anak ko di depan...anak ko di depan...!!"
bagi sopir yg belum pernah mengalami situasi ini, akan kaget dan merasa akan menabrak anaknya,hingga akhirnya berhenti nah, pada saat itulah para suku SAD akan meminta apa saja makanan maupun minuman
yg ada di kendaraan.
tips yg paling aman utk menghadapi situasi ini jangan lupa bawa rokok (merk apa saja mau) lemparkan rokok tersebut di sisi jalan lain, mereka akan rebutan dan kita bisa lewat, jangan pernah menunggu mereka, karena mereka pasti akan menyerbu lagi bahkan dengan kelompok yg lebih banyak....
Sumber Air Panas Bukit Suban
Adanya potensi berupa sumber air panas dapat dikelola dan dimanfaatkan, seperti misal sebagai lokasi pemandian/kolam renang air panas yang dapat menarik perhatian wisatawan
ntang alam di sekitarnya masih relatif asli dan jarang dikunjungi wisata umum, karena lokasi ini memang belum pernah dikelola sebagai lokasi wisata secara umum, belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai
Daerah ini kiranya sangat baik bagi pengembangan wisata alam dengan minat khusus, yang gemar akan tantangan, sebab letaknya relatif jauh dan sulit dijangkau, hanya melalui jalan setapak di antara lebatnya alam di sekitarnya
Adanya potensi berupa sumber air panas dapat dikelola dan dimanfaatkan, seperti misal sebagai lokasi pemandian/kolam renang air panas yang dapat menarik perhatian wisatawan
ntang alam di sekitarnya masih relatif asli dan jarang dikunjungi wisata umum, karena lokasi ini memang belum pernah dikelola sebagai lokasi wisata secara umum, belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai
Daerah ini kiranya sangat baik bagi pengembangan wisata alam dengan minat khusus, yang gemar akan tantangan, sebab letaknya relatif jauh dan sulit dijangkau, hanya melalui jalan setapak di antara lebatnya alam di sekitarnya
Selain yang disebutin di atas TNBD juga mempunyai lokasi - lokasi yang bernilai wisata seperti Air Terjun Aik Mantik, Air Terjun Desa Lubuk Jering
Air Terjun Talon, Air Meruap, Sumber Air Panas Desa Baru, Goa Sungai Kelelawar dan Goa Tereng
Balai Taman Nasional Bukit Duabelas di Jambi melakukan berbagai upaya dan kerjasama dengan para pihak terkait dalam rangka pengelolaan zona pemanfaatan kawasan pariwisata alam baik di dalam maupun di luar kawasan TNBD
Pengelolaan kawasan wisata alam tidak terlepas dari upaya pemberdayaan masyarakat di sekitarnya, agar kawasan tersebut dapat bermanfaat secara optimal, baik segi aspek ekologis, budaya maupun aspek ekonomi.
Source : kur1n6